Jumat, 15 Februari 2013

Mengenal Penyakit Lupus

Mungkin kita sering atau pernah mendengar istilah penyakit Lupus, tapi kita sendiri tidak tahu persis penyakit Lupus itu apa? Dan seringkali kita tidak peduli dan tidak mau tahu, meskipun kita tidak mengetahuinya.

Mungkin karena kita beranggapan bahwa kita merasa sehat dan tidak perlu tahu soal itu. Nah melihat realitas seperti ini, saya tergerak untuk mencoba menulis tentang penyakit ini, sebagai pelengkap seri kesehatan lainnya yang pernah saya tulis, dengan harapan memberi pengetahuan, wawasan, dan manfaat buat kita semua.

Penyakit Lupus sebenarnya telah dikenal seabad lalu. Waktu itu diduga akibat gigitan anjing hutan. Oleh karena itu disebut Lupus yang berarti anjing hutan (bahasa Latin). Gejala yang muncul pada penderita lupus, bermacam-macam, tergantung sistem tubuh yang terkena lupus. Namun, gejala umumnya adalah demam, rasa lelah berkepanjangan, rambut rontok, dan pegal-pegal otot.

Penyakit Lupus biasanya menyerang wanita produktif. Meski kulit wajah penderita Lupus dan sebagian tubuh lainnya muncul bercak-bercak merah, tetapi penyakit ini tidak menular. Terkadang kita meremehkan rasa nyeri pada persendian, seluruh organ tubuh terasa sakit atau terjadi kelainan pada kulit, atau tubuh merasa kelelahan berkepanjangan serta sensitif terhadap sinar matahari. Semua itu merupakan sebagian dari gejala penyakit Lupus.

Faktor yang diduga sangat berperan terserang penyakit Lupus adalah faktor lingkungan, seperti paparan sinar matahari, stres, beberapa jenis obat, dan virus. Oleh karena itu, bagi para penderita Lupus dianjurkan keluar rumah sebelum pukul 09.00 atau sesudah pukul 16.00. Dan saat bepergian, penderita memakai sun block atau sun screen (pelindung kulit dari sengatan sinar matahari) pada bagian kulit yang akan terpapar.

Penyakit lupus adalah penyakit inflamasi kronik yang diperantarai oleh sistim imun, dimana seharusnya sistim ini melindungi tubuh dari berbagai penyakit justru sebaliknya menyerang tubuh itu sendiri. Penyakit Lupus terjadi akibat produksi antibodi berlebihan. Antibodi tersebut bukannya menyerang virus, kuman atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh, justru menyerang sistem kekebalan sel dan jaringan tubuh sendiri. Untuk mendiagnosis penyakit ini dengan pasti, diperlukan pemeriksaan darah atau biopsi kulit. Keduanya untuk memeriksa antibodi-antibodi yang muncul ketika lupus sedang aktif.

Ada tiga jenis lupus, yaitu :
1. Lupus Eritematosus Sistemik (LES), dapat menimbulkan komplikasi seperti lupus otak, lupus paru-paru, lupus pembuluh darah jari-Jari tangan atau kaki, lupus kulit, lupus ginjal, lupus jantung, lupus darah, lupus otot, lupus retina, lupus sendi, dan lain-lain.

2. Lupus Diskoid, lupus kulit dengan manifestasi beberapa jenis kelainan kulit. Termasuk paling banyak menyerang.

3. Lupus Obat, yang timbul akibat efek samping obat dan akan sembuh sendiri dengan memberhentikan obat terkait. Umumnya berkaitan dengan pemakaian obat hydralazine (obat hipertensi) dan procainamide (untuk mengobati detak jantung yang tidak teratur).

Saat ini sudah ada obat baru yang disebut Lymphostat-B, yang berfungsi menghambat protein yang menstimulasi limfosit B (BLyS= B lymphocyte stimulator). Limfosit B adalah sel yang berkembang menjadi sel plasma yang memproduksi antibodi. Jadi dapat memulihkan aktivitas auto-imun menjadi normal, kemudian menghambat aktivitas protein tersebut sehingga limfosit B tidak bisa berkembang menjadi sel plasma yang memproduksi antibodi. Berkurangnya produksi antibodi menyebabkan aktivitas penyakit lupus mudah dikontrol. Saat ini, ada sekitar 5 juta pasien lupus di seluruh dunia dan setiap tahun ditemukan lebih dari 100.000 pasien baru, baik usia anak, dewasa, laki-laki, dan perempuan.

Di Jawa Barat jumlah penderita lupus terdata mencapai 700 orang. Setiap bulan misalnya di RSHS selalu ada 10 pasien lupus baru. Nah jadi kalau data di Jawa Barat seperti ini, artinya kita perlu meningkatkan kehati-hatian bersama. Salah satu obat yang gampang diperoleh dengan biaya murah yang kita kenal saat ini adalah Mahkota Dewa.
 
Oleh : Dede Farhan Aulawi
 
CC :http://infokesehatan-indonesia.blogspot.com/2009/03/mengenal-penyakit-lupus.html 

Info Lebih Lanjut :

Pengertian Penyakit Lupus

Dalam ilmu kedokteran penyakit lupus disebut sebagai Systemic Lupus Erythematosus. Kata lupus berasal dari bahasa Latin yang artinya “anjing hutan”. Istilah lupus mulai dikenal sekitar seratus tahun lalu.
Penyakit lupusMengapa muncul istilah penyakit lupus ? Sebab penderita penyakit lupus pada umumnya memiliki bercak merah berbentuk kupu-kupu (butterfly rash)  di pipi yang mirip dengan yang ada di pipi serigala, tetapi berwarna putih. Bercak merah berbentuk kupu-kupu adalah salah satu tanda penyakit lupus ini. Itu sebabnya lambang penyakit lupus adalah kupu-kupu.
Penyakit lupus adalah penyakit auto imun yang menyerang sistem kekebalan tubuh secara berlebihan, sehingga mengganggu kesehatan tubuh. Penyakit lupus terjadi ketika antibodi menyerang sel sehat dalam tubuh itu sendiri.
Dr. Rahmat Gunadi dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran / Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung menjelaskan bahwa, penyakit lupus adalah penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem jantung atau kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah.
Penyakit lupus ada tiga macam. Pertama, Cutaneus Lupus, seringkali disebut discoid yang mempengaruhi kulit. Kedua, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) yang menyerang organ tubuh seperti kulit, persendian, paru-paru, darah, pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak, dan syaraf. Ketiga, Drug Induced Lupus(DIL), yang timbul karena menggunakan obat-obatan tertentu. Setelah pemakaian dihentikan, umumnya gejala akan hilang.
Penyakit lupus termasuk penyakit yang mematikan seperti kanker. Banyak penderita penyakit lupus meninggal akibat keganasan penyakit ini. Di seluruh dunia penderita penyakit lupus diperkirakan mencapai angka 5 juta orang dan lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya.

Penyebab Penyakit Lupus

Penyebab penyakit lupus hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Pada sebagian besar  kasus,  penyakit lupus tidak lepas dari latar belakang riwayat keluarga yang pernah terkena sebelumnya. Namun pada sebagian kasus lain, tidak ada penyebab yang jelas untuk penyakit lupus ini. Dikalangan masyarakat sendiri ada anggapan bahwa penyebab penyakit lupus adalah faktor genetik yang turun temurun.
Anggapan diatas ditolak oleh kalangan lain. Menurut kalangan ini, faktor genetik bukanlah sebagai penyebab langsung penyakit lupus. Melainkan ada faktor lain yang menyebabkan munculnya penyakit lupus ini. Walaupun mungkin, dari orang tua atau leluhurnya diperoleh gen abnormal yang berpotensi untuk berkembangnya penyakit lupus ini. Dugaan lain para ahli tentang penyebab penyakit lupus adalah karena faktor hormon, tetapi ini pun belum diketahui hormon mana penyebabnya.
Penyakit lupus sendiri bukanlah penyakit menular dan sebagian besar penderitanya adalah wanita pada usia produktif. Sehingga sering dianggap bahwa penyakit lupus itu identik dengan penyakit wanita.

Gejala penyakit lupus

Gejala penyakit lupus sangat bervariasi. Para penderita penyakit lupus bisa berbeda-beda gejalanya. Itu sebabnya seseorang yang menderita penyakit lupus sulit mendeteksi penyakit tersebut. Bahkan, gejala penyakit lupus dapat menyerupai gejala penyakit lain.
Gejala yang variatif ini disebabkan karena organ tubuh yang diserang juga bisa berbeda antara penderita yang satu dengan yang lain. Misalnya, bila yang diserang adalah darah, maka gejalanya mirip dengan orang yang menderita anemia. Bila yang diserang mulut, maka penderita dapat mengalami sariawan yang berkepanjangan yang dapat dianggap sebagai gejala kekurangan vitamin C.
Bila menyerang sistem saraf bisa menyebabkan disfungsi mental, kejang, psikosis, dan sakit kepala parah. Sistem otot yang terserang akan menunjukkan ciri ciri penyakit lupus yang khas berupa rasa lemah atau sakit di otot atau pada pesendian, baik dengan ataupun tanpa pembengkakan serta menunjukkan kemerahan pada daerah yang terserang.
Gejala penyakit lupus yang umum adalah
1.    Munculnya bercak merah pada hidung dan kedua pipi membentuk seperti kupu-kupu (butterfly rash). Bercak dapat pula terjadi pada seluruh tubuh.
2.    Rasa lelah yang berlebihan.
3.    Rasa nyeri pada bagian persendian.
4.    Anemia yang parah
5.    Nafas susah dan berat
6.    Sensitif pada cahaya
Untuk mengetahui apakah seseorang menderita penyakit lupus atau tidak adalah dengan melakukan tes antinuclear antibodies (ANA). Tes ini akan mengidentifikasi auto antibody (antibody perusak) yang memakan sel-sel berguna dalam tubuh.. Jika hasil tes positif maka kemungkinan besar orang tersebut mengidap penyakit lupus.

Pencegahan Penyakit Lupus

Mencegah penyakit lupus bisa dilakukan dengan cara :
1.    Menghindari stres dan menerapkan pola hidup sehat
2.    Mengurangi kontak langsung berlebihan dengan sinar matahari
3.    Stop / berhenti merokok
4.    Berolah-raga teratur
5.    Melakukan diet nutrisi
Penderita penyakit lupus disebut dengan odapus. Odapus dapat memeriksakaan diri pada dokter spesialis rheumatology.  Jika berobat dengan teratur sesuai saran dokter (yang biasanya diminum seumur hidup), penyakit lupus dapat ditanggulangi. Dan odapus akan dapat hidup layaknya orang normal.
Penyakit lupus tidak menular, jadi kita tidak perlu kuatir bila harus berhubungan dengan penderita penyakit Lupus. Sebaliknya, kita dapat membantunya dengan memberi dukungan dan support pada mereka sehingga tidak stres.

cc :http://info-kesehatan.net/penyakit-lupus-penyebab-gejala-dan-pencegahannya/
 
 

0 komentar:

Posting Komentar

Free Music Sites
Free Music Online

free music at divine-music.info
 
April's Blog Blogger Template by Ipietoon Blogger Template