Mungkin
 kita sering atau pernah mendengar istilah penyakit Lupus, tapi kita 
sendiri tidak tahu persis penyakit Lupus itu apa? Dan seringkali kita 
tidak peduli dan tidak mau tahu, meskipun kita tidak mengetahuinya.Mungkin karena kita beranggapan bahwa kita merasa sehat dan tidak perlu tahu soal itu. Nah melihat realitas seperti ini, saya tergerak untuk mencoba menulis tentang penyakit ini, sebagai pelengkap seri kesehatan lainnya yang pernah saya tulis, dengan harapan memberi pengetahuan, wawasan, dan manfaat buat kita semua.
Penyakit Lupus sebenarnya telah dikenal seabad lalu. Waktu itu diduga akibat gigitan anjing hutan. Oleh karena itu disebut Lupus yang berarti anjing hutan (bahasa Latin). Gejala yang muncul pada penderita lupus, bermacam-macam, tergantung sistem tubuh yang terkena lupus. Namun, gejala umumnya adalah demam, rasa lelah berkepanjangan, rambut rontok, dan pegal-pegal otot.
Penyakit Lupus biasanya menyerang wanita produktif. Meski kulit wajah penderita Lupus dan sebagian tubuh lainnya muncul bercak-bercak merah, tetapi penyakit ini tidak menular. Terkadang kita meremehkan rasa nyeri pada persendian, seluruh organ tubuh terasa sakit atau terjadi kelainan pada kulit, atau tubuh merasa kelelahan berkepanjangan serta sensitif terhadap sinar matahari. Semua itu merupakan sebagian dari gejala penyakit Lupus.
Faktor yang diduga sangat berperan terserang penyakit Lupus adalah faktor lingkungan, seperti paparan sinar matahari, stres, beberapa jenis obat, dan virus. Oleh karena itu, bagi para penderita Lupus dianjurkan keluar rumah sebelum pukul 09.00 atau sesudah pukul 16.00. Dan saat bepergian, penderita memakai sun block atau sun screen (pelindung kulit dari sengatan sinar matahari) pada bagian kulit yang akan terpapar.
Penyakit lupus adalah penyakit inflamasi kronik yang diperantarai oleh sistim imun, dimana seharusnya sistim ini melindungi tubuh dari berbagai penyakit justru sebaliknya menyerang tubuh itu sendiri. Penyakit Lupus terjadi akibat produksi antibodi berlebihan. Antibodi tersebut bukannya menyerang virus, kuman atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh, justru menyerang sistem kekebalan sel dan jaringan tubuh sendiri. Untuk mendiagnosis penyakit ini dengan pasti, diperlukan pemeriksaan darah atau biopsi kulit. Keduanya untuk memeriksa antibodi-antibodi yang muncul ketika lupus sedang aktif.
Ada tiga jenis lupus, yaitu :
1. Lupus Eritematosus Sistemik (LES), dapat menimbulkan komplikasi seperti lupus otak, lupus paru-paru, lupus pembuluh darah jari-Jari tangan atau kaki, lupus kulit, lupus ginjal, lupus jantung, lupus darah, lupus otot, lupus retina, lupus sendi, dan lain-lain.
2. Lupus Diskoid, lupus kulit dengan manifestasi beberapa jenis kelainan kulit. Termasuk paling banyak menyerang.
3. Lupus Obat, yang timbul akibat efek samping obat dan akan sembuh sendiri dengan memberhentikan obat terkait. Umumnya berkaitan dengan pemakaian obat hydralazine (obat hipertensi) dan procainamide (untuk mengobati detak jantung yang tidak teratur).
Saat ini sudah ada obat baru yang disebut Lymphostat-B, yang berfungsi menghambat protein yang menstimulasi limfosit B (BLyS= B lymphocyte stimulator). Limfosit B adalah sel yang berkembang menjadi sel plasma yang memproduksi antibodi. Jadi dapat memulihkan aktivitas auto-imun menjadi normal, kemudian menghambat aktivitas protein tersebut sehingga limfosit B tidak bisa berkembang menjadi sel plasma yang memproduksi antibodi. Berkurangnya produksi antibodi menyebabkan aktivitas penyakit lupus mudah dikontrol. Saat ini, ada sekitar 5 juta pasien lupus di seluruh dunia dan setiap tahun ditemukan lebih dari 100.000 pasien baru, baik usia anak, dewasa, laki-laki, dan perempuan.
Di Jawa Barat jumlah penderita lupus terdata mencapai 700 orang. Setiap bulan misalnya di RSHS selalu ada 10 pasien lupus baru. Nah jadi kalau data di Jawa Barat seperti ini, artinya kita perlu meningkatkan kehati-hatian bersama. Salah satu obat yang gampang diperoleh dengan biaya murah yang kita kenal saat ini adalah Mahkota Dewa.
Oleh : Dede Farhan Aulawi
CC :http://infokesehatan-indonesia.blogspot.com/2009/03/mengenal-penyakit-lupus.html  
Info Lebih Lanjut :
Pengertian Penyakit Lupus
Dalam ilmu kedokteran penyakit lupus disebut sebagai Systemic Lupus Erythematosus. Kata lupus berasal dari bahasa Latin yang artinya “anjing hutan”. Istilah lupus mulai dikenal sekitar seratus tahun lalu.
Mengapa muncul istilah penyakit lupus ? Sebab penderita penyakit lupus pada umumnya memiliki bercak merah berbentuk kupu-kupu (butterfly rash) 
 di pipi yang mirip dengan yang ada di pipi serigala, tetapi berwarna 
putih. Bercak merah berbentuk kupu-kupu adalah salah satu tanda penyakit
 lupus ini. Itu sebabnya lambang penyakit lupus adalah kupu-kupu.
Penyakit lupus adalah penyakit auto imun
 yang menyerang sistem kekebalan tubuh secara berlebihan, sehingga 
mengganggu kesehatan tubuh. Penyakit lupus terjadi ketika antibodi 
menyerang sel sehat dalam tubuh itu sendiri.
Dr. Rahmat Gunadi dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran / Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung menjelaskan bahwa, penyakit lupus
 adalah penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap 
benda asing. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ 
tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem
 jantung
 atau kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem 
pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah.
Penyakit lupus ada tiga macam. Pertama, Cutaneus Lupus, seringkali disebut discoid yang mempengaruhi kulit. Kedua, Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
 yang menyerang organ tubuh seperti kulit, persendian, paru-paru, darah,
 pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak, dan syaraf. Ketiga, Drug Induced Lupus(DIL), yang timbul karena menggunakan obat-obatan tertentu. Setelah pemakaian dihentikan, umumnya gejala akan hilang.
Penyakit lupus termasuk penyakit yang 
mematikan seperti kanker. Banyak penderita penyakit lupus meninggal 
akibat keganasan penyakit ini. Di seluruh dunia penderita penyakit lupus
 diperkirakan mencapai angka 5 juta orang dan lebih dari 100 ribu kasus 
baru terjadi setiap tahunnya.
Penyebab Penyakit Lupus
Penyebab penyakit lupus
 hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Pada sebagian besar  
kasus,  penyakit lupus tidak lepas dari latar belakang riwayat keluarga 
yang pernah terkena sebelumnya. Namun pada sebagian kasus lain, tidak 
ada penyebab yang jelas untuk penyakit lupus ini. Dikalangan masyarakat 
sendiri ada anggapan bahwa penyebab penyakit lupus adalah faktor genetik yang turun temurun.
Anggapan diatas ditolak oleh kalangan 
lain. Menurut kalangan ini, faktor genetik bukanlah sebagai penyebab 
langsung penyakit lupus. Melainkan ada faktor lain yang menyebabkan 
munculnya penyakit lupus ini. Walaupun mungkin, dari orang tua atau 
leluhurnya diperoleh gen abnormal yang berpotensi untuk berkembangnya 
penyakit lupus ini. Dugaan lain para ahli tentang penyebab penyakit lupus adalah karena faktor hormon, tetapi ini pun belum diketahui hormon mana penyebabnya.
Penyakit lupus sendiri bukanlah penyakit
 menular dan sebagian besar penderitanya adalah wanita pada usia 
produktif. Sehingga sering dianggap bahwa penyakit lupus itu identik 
dengan penyakit wanita.
Gejala penyakit lupus
Gejala penyakit lupus 
sangat bervariasi. Para penderita penyakit lupus bisa berbeda-beda 
gejalanya. Itu sebabnya seseorang yang menderita penyakit lupus sulit 
mendeteksi penyakit tersebut. Bahkan, gejala penyakit lupus dapat menyerupai gejala penyakit lain.
Gejala yang variatif ini disebabkan 
karena organ tubuh yang diserang juga bisa berbeda antara penderita yang
 satu dengan yang lain. Misalnya, bila yang diserang adalah darah, maka 
gejalanya mirip dengan orang yang menderita anemia. Bila yang diserang 
mulut, maka penderita dapat mengalami sariawan yang berkepanjangan yang 
dapat dianggap sebagai gejala kekurangan vitamin C.
Bila menyerang sistem saraf bisa 
menyebabkan disfungsi mental, kejang, psikosis, dan sakit kepala parah. 
Sistem otot yang terserang akan menunjukkan ciri ciri penyakit lupus 
yang khas berupa rasa lemah atau sakit di otot atau pada pesendian, baik
 dengan ataupun tanpa pembengkakan serta menunjukkan kemerahan pada 
daerah yang terserang.
Gejala penyakit lupus yang umum adalah
1. Munculnya bercak merah pada hidung dan kedua pipi membentuk seperti kupu-kupu (butterfly rash). Bercak dapat pula terjadi pada seluruh tubuh.
2. Rasa lelah yang berlebihan.
3. Rasa nyeri pada bagian persendian.
4. Anemia yang parah
5. Nafas susah dan berat
6. Sensitif pada cahaya
1. Munculnya bercak merah pada hidung dan kedua pipi membentuk seperti kupu-kupu (butterfly rash). Bercak dapat pula terjadi pada seluruh tubuh.
2. Rasa lelah yang berlebihan.
3. Rasa nyeri pada bagian persendian.
4. Anemia yang parah
5. Nafas susah dan berat
6. Sensitif pada cahaya
Untuk mengetahui apakah seseorang menderita penyakit lupus atau tidak adalah dengan melakukan tes antinuclear antibodies (ANA). Tes ini akan mengidentifikasi auto antibody
 (antibody perusak) yang memakan sel-sel berguna dalam tubuh.. Jika 
hasil tes positif maka kemungkinan besar orang tersebut mengidap 
penyakit lupus.
Pencegahan Penyakit Lupus
Mencegah penyakit lupus bisa dilakukan dengan cara :
1. Menghindari stres dan menerapkan pola hidup sehat
2. Mengurangi kontak langsung berlebihan dengan sinar matahari
3. Stop / berhenti merokok
4. Berolah-raga teratur
5. Melakukan diet nutrisi
1. Menghindari stres dan menerapkan pola hidup sehat
2. Mengurangi kontak langsung berlebihan dengan sinar matahari
3. Stop / berhenti merokok
4. Berolah-raga teratur
5. Melakukan diet nutrisi
Penderita penyakit lupus disebut dengan odapus. Odapus dapat memeriksakaan diri pada dokter spesialis rheumatology. 
 Jika berobat dengan teratur sesuai saran dokter (yang biasanya diminum 
seumur hidup), penyakit lupus dapat ditanggulangi. Dan odapus akan dapat hidup layaknya orang normal.
Penyakit lupus tidak menular, jadi kita 
tidak perlu kuatir bila harus berhubungan dengan penderita penyakit 
Lupus. Sebaliknya, kita dapat membantunya dengan memberi dukungan dan 
support pada mereka sehingga tidak stres.
cc :http://info-kesehatan.net/penyakit-lupus-penyebab-gejala-dan-pencegahannya/ 
 


0 komentar:
Posting Komentar